Konsul Jenderal Zhang Min Menerbitkan Tulisan di Media Arus Utama di Wilayah Konsuler
2024-03-02 12:01

Pada tanggal 27 Feb sampai 1 Maret, Konsul Jenderal Zhang Min menerbitkan tulisan berjudul "Membangun komunitas senasib sepenanggungan umat manusia adalah jalan yang tepat untuk memimpin arah perkembangan dunia yang sedang mengalami perubahan besar" di media arus utama di wilayah konsuler, termasuk Harian Analisa, Harian Waspada, Radar Palembang, Lampung Post, Guojiribao, Xunbao, dan Henpo Palembang.

Membangun komunitas senasibsepenanggungan umat manusiaadalah jalan yang tepat untuk memimpin arah perkembangan dunia yang sedang mengalami perubahan besar

Untuk menghadapi perubahan besar di dunia yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam satu abad, pada tahun 2013, Presiden Xi Jinping berdiri di puncak sejarah dan era, secara kreatif mengusulkan pembangunan komunitas senasib sepenanggungan umat manusia, yang secara mendalam menjawab pertanyaan dunia, sejarah dan era mengenai “Kemanakah arah perginya manusia?”, dan memberikan jawaban Tiongkok terhadap “dunia seperti apa yang harus dibangun dan bagaimana membangun dunia ini”, dan menunjukkan jalan ke depan bagi dunia pada titik balik sejarah yang penting.

Selama 10 (sepuluh) tahun terakhir, konsep membangun komunitas senasib sepenanggungan umat manusia terus diperkaya dan dikembangkan, dan telah mencapai hasil yang bermanfaat secara menyeluruh dan inovatif. Pembangunan bersama Inisiatif “Sabuk dan Jalan”, Inisiatif Pembangunan Global, Inisiatif Keamanan Global dan Inisiatif Peradaban Global telah mengakar, dan membawa manfaat besar berupa kemakmuran dan stabilitas bagi dunia serta menciptakan penghidupan dan kesejahteraan masyarakat yang kokoh. Pada akhir tahun 2023, Konferensi Pusat tentang Pekerjaan terkait Urusan Luar Negeri berhasil diselenggarakan di Beijing, dengan jelas menetapkan pembangunan komunitas senasib sepenanggungan umat manusia sebagai tujuan mulia yang dikejar dalam diplomasi negara-negara besar ciri khas Tiongkok di era baru.

“Segala sesuatu tumbuh berdampingan tanpa merugikan satu sama lain, semua jalan secara paralel berjalan tanpa bertentangan satu sama lain”. Membangun komunitas senasib sepenanggungan umat manusia berarti membangun dunia dengan perdamaian abadi, keamanan universal, kemakmuran bersama, keterbukaan dan inklusivitas, kebersihan dan keindahan sebagai tujuannya, dengan mendorong tata kelola global melalui pembahasan, pembangunan dan berbagi secara bersama sebagai jalan menuju realisasi, dengan mengamalkan nilai-nilai bersama seluruh umat manusia sebagai hal yang secara umum diikuti, dengan mendorong pembangunan hubungan internasional jenis baru sebagai pendukung dasar, dengan mengimplementasikan Inisiatif Pembangunan Global, Insiatif Keamanan Global dan Inisiatif Peradaban Global sebagai panduan strategis, dengan pembangunan bersama Inisiatif “Sabuk dan Jalan” berkualitas tinggi sebagai platform pelaksanaan, mendorong negara-negara untuk bekerja sama menghadapi tantangan dan merealisasikan kesejahteraan bersama, mendorong dunia menuju masa depan cerah yang penuh perdamaian, keamanan, kemakmuran dan kemajuan, adalah arah yang benar bagi pembangunan umat manusia yang membawa perubahan besar di dunia.

Untuk menghadapi serangkaian masalah dan tantangan besar di dunia saat ini, Tiongkok menginisiasikan multipolarisasi dunia yang setara dan teratur serta globalisasi ekonomi yang menguntungkan semua pihak dan bersifat inklusif. Multipolarisasi dunia yang setara dan teratur berarti menegakkan kesetaraan di semua negara besar maupun kecil, menentang hegemonisme dan politik kekuasaan, dan secara efektif mendorong demokratisasi hubungan internasional. Semua negara harus bersama-sama mematuhi tujuan dan prinsip dari Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), bersama-sama mematuhi norma-norma dasar hubungan internasional yang diakui secara universal, dan mempraktikkan multilateralisme yang sebenarnya. Globalisasi ekonomi yang menguntungkan semua pihak dan bersifat inklusif adalah menyesuaikan dengan kebutuhan umum semua negara terutama negara yang sedang berkembang, menentang segala bentuk unilateralisme dan proteksionisme, dan secara tegas mendorong liberalisasi dan kemudahan perdagangan dan investasi. “Dua proposisi utama” ini akan memberikan landasan yang lebih kokoh untuk membangun komunitas senasib sepenanggungan umat manusia.

Tiongkok berpegang teguh pada Lima Prinsip Hidup Berdampingan secara Damai dalam mengembangkan hubungan persahabatan dan kerja sama dengan negara lain, menganut kebijakan diplomatik yang berlandaskan persahabatan, ketulusan, saling menguntungkan dan inklusif serta bersikap baik dan menjalin kemitraan dengan negara tetangga, dan memperdalam hubungan persahabatan dan realisasi kerja sama dengan negara-negara tetangga termasuk Indonesia. Tiongkok dan Indonesia adalah negara-negara yang sedang berkembang dan merupakan negara dengan peningkatan perekonomian yang penting. Kedua belah pihak saling mendukung dalam isu-isu yang melibatkan kepentingan inti dan keprihatinan utama masing-masing, bersama-sama menjaga status sentral dalam ASEAN, mendorong regionalisme terbuka, dan bekerja sama untuk mendorong reformasi sistem pemerintahan global, menjaga kesetaraan dan keadilan internasional, dan menjadi percontohan bagi negara-negara yang sedang berkembang dalam hal saling menguntungkan dan pembangunan secara bersama, dan menjadi pelopor dalam kerja sama Selatan – Selatan.

Tahun 2023 menandai peringatan 10 (sepuluh) tahun terjalinnya kemitraan strategis komprehensif antara Tiongkok dan Indonesia serta pembangunan bersama berkualitas tinggi Inisiatif “Sabuk dan Jalan”. Dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir, kepala negara dua negara telah saling melakukan kunjungan sebanyak 11 (sebelas) kali dan banyak melakukan pertemuan bilateral yang diselenggarakan di sela-sela pertemuan multilateral. Pada tahun 2023, atas undangan Presiden Xi Jinping, Presiden Joko Widodo mengunjungi Tiongkok sebanyak dua kali. Kedua kepala negara mencapai kesepakatan baru yang penting dalam membangun “gambaran nyata” komunitas dengan masa depan bersama antara Tiongkok dan Indonesia yang membawa hubungan kedua negara memasuki babak yang baru. Kereta Cepat Jakarta – Bandung yang merupakan proyek unggulan dari pembangunan bersama berkualitas tinggi Inisiatif “Sabuk dan Jalan” secara resmi beroperasi dan mendorong kerja sama kedua belah pihak menuju tingkat yang baru.

Tahun 2024 menandai peringatan 75 (tujuh puluh lima) tahun berdirinya Republik Rakyat Tiongkok, dan juga merupakan titik tolak sejarah baru bagi perkembangan hubungan Tiongkok – Indonesia. Kami mengucapkan selamat atas kelancaran penyelenggarakan pemilihan presiden Indonesia dan percaya bahwa pilihan rakyat Indonesia akan mendatangkan manfaat untuk dapat lebih mendorong pembangunan masa depan Indonesia dan lebih lanjut mendorong pembangunan komunitas dengan masa depan bersama antara Tiongkok dan Indonesia. Kami bersedia bersama dengan orang-orang dari semua lapisan masyarakat dalam wilayah kerja konsuler untuk bekerja sama membangun “Dua Negara, Taman Kembar” dan “Koridor Ekonomi Komprehensif Regional” menjadi proyek unggulan baru dari pembangunan bersama kualitas tinggi Tiongkok dan Indonesia dalam kerja sama Inisiatif “Sabuk dan Jalan”, dan memberikan kontribusi yang baru untuk mencapai lebih banyak manfaat bagi kedua negara dalam membangun komunitas dengan masa depan bersama dan untuk memperdalam serta merealisasikan hubungan kemitraan strategis yang komprehensif.