Konsul Jenderal Tiongkok di Medan, Qiu Weiwei Menerbitkan Artikel: “Bersatu dan Bekerja Sama untuk Membangun Babak Baru Komunitas Senasib Umat Manusia”
2020-05-27 12:51

Pada 18-19 Mei 2020, Konsul Jenderal Tiongkok di Medan, Qiu Weiwei menerbitkan sebuah artikel yang berjudul “Bersatu dan Bekerja Sama untuk Membangun Babak Baru Komunitas Senasib Umat Manusiadi media arus utama Medan, termasuk Analisa Daily, Guojiribao, Xunbao, dan Haobao Daily. Berikutnya artikel tersebut:

                

 

Bersatu dan Bekerja Sama untuk Membangun Babak Baru

Komunitas Senasib Umat Manusia

Qiu Weiwei, Konsul Jenderal Tiongkok di Medan

 

Wabah COVID-19 adalah pertarungan berat antara manusia dengan penyakit menular skala global. Dalam menghadapi epidemi yang mendadak, rakyat Tiongkok dan semua negara di dunia bekerja bersama untuk memerangi virus dan mengatasi kesulitan, serta menulis bab baru bagi pembangunan komunitas senasib umat manusia.

Sejak munculnya wabah COVID-19, di bawah kepemimpinan dan komando dari Presiden Xi Jinping, Pemerintah Tiongkok telah mengambil langkah kuat dalam pengendalian penyebaran virus, berdasarkan sikap tanggung jawab terhadap kehidupan dan kesehatan rakyatnya serta kesehatan dan keselamatan masyarakat dunia, pemerintah Tiongkok telah memainkan keunggulan institusi yang unik dan melakukan perencanaan keseluruhan untuk menghadapi epidemi serta secara tegas mengambil serangkaian tindakan dalam pencegahan dan pengobatan yang secara efektif untuk memutus rantai penularan virus. Setelah melakukan upaya yang sulit, dibutuhkan waktu lebih dari satu bulan untuk membatasi penyebaran epidemi. Kemudian waktu sekitar dua bulan untuk mengendalikan jumlah kasus baru di daerah setempat menjadi hanya satu digit. Dan sekitar tiga bulan untuk melakukan perang perlindungan Wuhan dan Hubei agar dapat membuahkan hasil yang meyakinkan. Upaya pencegahan dan pengendalian penyebaran epidemi mencapai hasil yang maksimal, mengoordinasikan dorongan pencegahan dan pengendalian epidemi serta pengembangan ekonomi dan sosial telah mencapai hasil positif. Mengumpulkan pengalaman penting bagi upaya anti-epidemi global, meningkatkan keyakinan dalam kemenangan, dan sepenuhnya menunjukkan kekuatan, semangat, dan efisiensi Tiongkok. Tatanan ekonomi dan sosial Tiongkok telah dipulihkan dengan tertib, tingkat operasi rata-rata perusahaan industri mencapai 98.6%, yang telah mengurangi ketegangan atas kekurangan pasokan alat medis global dan juga membantu mendorong ekonomi dunia kembali ke jalur pembangunan normal sesegera mungkin. Perjuangan anti-epidemi rakyat Tiongkok telah menerima bantuan dan dukungan tulus dari komunitas internasional dan telah memainkan peran yang sangat penting dalam menjaga keamanan kesehatan publik internasional.

Virus tidak memiliki batasan nasional, suku dan ras, dan komunitas internasional hanya dapat menang jika membentuk kekuatan bersama. Sejak munculnya wabah, Presiden Xi Jinping dan para pemimpin semua pihak telah mendiskusikan rencana untuk memerangi epidemi. Sampai dengan 11 Mei, Presiden Xi Jinping telah melakukan 52 panggilan telepon dengan para pemimpin asing dan kepala organisasi internasional seperti Sekretaris Jenderal PBB, dan telah memberikan lebih dari 10 panggilan untuk menyampaikan rasa simpati dan ketersediaan Tiongkok untuk bergandengan tangan dengan masyarakat internasional. Presiden Xi Jinping menghadiri KTT Luar Biasa G20 tentang virus corona, beliau melaksanakan serangkaian kerjasama pragmatis seperti mendorong pengembangan penelitian bersama obat-obatan dan vaksin, membuka pusat pengetahuan online untuk pencegahan dan pengendalian epidemi, mempromosikan pedoman pencegahan dan pengendalian yang komprehensif dan efektif, meluncurkan inisiatif bantuan anti-epidemi G20, bersama-sama menjaga stabilitas rantai pasokan dan industri global, mengadakan pertemuan tingkat tinggi tentang kesehatan dan keselamatan publik global, hal ini juga mendapatkan apresiasi tinggi dari komunitas internasional.

Sejak munculnya wabah, Tiongkok selalu mementingkan dan secara aktif melakukan kerja sama internasional. Kami menjaga kerja sama erat dengan WHO dan negara-negara terkait serta memberikan donasi sebesar 50 juta dolar AS kepada WHO. Tiongkok juga menginformasikan berita terkait epidemi sesegera mungkin, dan berbagi pengalaman pencegahan dan pengendalian dengan negara lain tanpa syarat. Saat ini, kami telah mengadakan hampir 100 video konferensi para pakar kesehatan dengan negara lain, dan mengirimkan ahli medis ke beberapa negara.Meskipun tugas pencegahan epidemi Tiongkok sendiri masih sulit, kami masih aktif mengembangkan bantuan asing dan kerja sama sesuai dengan kemampuan kami. Pemerintah Tiongkok dan sektor swasta telah atau sedang menyediakan banyak alat bantu medis yang sangat dibutuhkan untuk lebih dari 140 negara dan organisasi internasional. Kami juga telah secara aktif mengembangkan keunggulan kapasitas produksi dan membuka pasar alat medis dan saluran ekspor secara tepat waktu. Tiongkok akan terus secara aktif mengeksplorasi pembentukan pertahanan bersama dan mekanisme pengendalian bersama dengan berbagai negara, memperkuat pertukaran informasi dengan semua pihak, melakukan kerja sama anti-epidemi seperti penelitian dan pengembangan obat dan vaksin, menghentikan penyebaran epidemi lintas-perbatasan sesegera mungkin, dan mengkontribusikan kekuatan Tiongkok dalam membangun garis pertahanan global terhadap epidemi.

Tiongkok dan Indonesia adalah tetangga yang bersahabat. Saat ini, kedua negara bekerja sama untuk memerangi epidemi COVID-19. Presiden Xi Jinping dan Presiden Joko Widodo telah beberapa kali menghubungi satu sama lain untuk menyampaikan rasa simpati dan dukungan. Ketika Tiongkok berada dalam posisi yang sulit, kami sangat berterima kasih atas perhatian dan bantuan dari pemerintah dan semua sektor masyarakat Indonesia. Tiongkok juga dengan tegas mendukung upaya anti-epidemi Indonesia, menyediakan bantuan perlengkapan alat medis darurat untuk rakyat Indonesia dan secara aktif membagi pengalaman pencegahan, pengendalian dan perawatan. Menurut statistik yang belum menyeluruh, pemerintah Tiongkok, provinsi dan kota, serta perusahaan setempat sedang atau telah menyumbangkan perlengkapan medis berupa 163,000 alat uji, 123,000 masker N95, 3.572 juta masker bedah medis, 144.100 alat pelindung diri, 23.000 kacamata pelindung, 528.000 pasang sarung tangan medis, 50 set ventilator portable, ratusan buah termometer, pulse oximeter, beberapa set sistem diagnosis kecerdasan buatan dan perlengkapan medis lainnya. Tiongkok juga secara aktif memberikan kemudahan bagi pemerintah dan perusahaan Indonesia untuk pembelian bahan anti-epidemi dari Tiongkok. "Bencana akan menghadirkan teman sejati", kedua negara sekali lagi menunjukkan persahabatan mendalam dengan tindakan nyata seperti saling membantu dalam keadaan susah maupun senang.

Konsulat Jenderal Tiongkok di Medan juga ikut merasakan kesusahan yang sedang dihadapi daerah kekonsuleran dan bersedia memberikan dukungan dan bantuan serta melawan epidemi semampu mungkin. Konsulat Jenderal Tiongkok di Medan juga telah mendonasikan masker dan berbagi pengalaman tentang pencegahan dan pengendalian epidemi kepada pemerintah provinsi dan kota daerah kekonsuleran. Sembilan perusahaan Tiongkok yang berada di wilayah kekonsuleran menyumbangkan sejumlah besar masker, APD, desinfektan, dan bahan anti-epidemi lainnya kepada pemerintah dan masyarakat setempat. Provinsi Guangdong dan Kota Chengdu, Tiongkok juga sedang mempersiapkan penyumbangan bahan pelindung medis. Pemerintah provinsi dan kota di wilayah kekonsuleran juga menyatakan harapan mereka untuk terus mempertahankan hubungan dekat dan kerja sama yang baik dengan Tiongkok, belajar dari pengalaman Tiongkok dalam pencegahan dan pengendalian epidemi, dan meningkatkan intensitas pencegahan dan pengendalian epidemi. Kami percaya bahwa di bawah kepemimpinan pemerintah Indonesia dan upaya bersama semua pihak, Indonesia pada akhirnya akan mengatasi epidemi ini.

Untuk mengatasi wabah ini, manusia membutuhkan keyakinan daripada kepanikan, persatuan daripada perpecahan, kerja sama daripada melimpahkan kesalahan. Penyakit menular berskala besar adalah musuh seluruh umat manusia. Yang paling dibutuhkan oleh komunitas internasional adalah kepercayaan diri, upaya bersama dalam menghadapi masalah. Sumber virus adalah masalah ilmiah yang serius, dan diperlukan penilaian ilmiah dan profesional. Saat ini, hampir semua ilmuwan hebat di dunia percaya bahwa virus Covid-19 berasal dari alam dan bukan diproduksi secara artifisial, dan tidak terdapat bukti yang menyatakan bahwa virus dibocorkan dari laboratorium. Melakukan pekerjaan yang baik dalam melacak dan memahami serta mengetahui kemana virus itu akan pergi adalah untuk mencegah dan mengendalikan epidemi dan dengan lebih baik menjaga keselamatan hidup dan kesehatan manusia, dan bukan untuk digunakan untuk membuat artikel politik. Sebelum krisis, beberapa politisi Barat menstigmatisasi negara lain karena alasan pribadi mereka sendiri, dan bahkan dalam memorandum pemilu mendukung penggunaan cara "serangan aktif menyerang Tiongkok" untuk menanggapi krisis epidemi, menuduh Tiongkok telah menutupi kenyataan yang mengakibatkan penyebaran virus. Tindakan melimpahkan tanggung jawab dan meneruskan kontradiksi tidak hanya tidak secara efektif membantu menanggapi situasi epidemi di negara mereka sendiri, tetapi juga merusak hasil kerja sama internasional melawan epidemi, dan pada akhirnya merusak kepentingan semua negara. Komunitas internasional menyerukan sikap dari pihak yang bersangkutan dan meminta mereka untuk mengambil tindakan nyata dan berhenti menyalahkan Tiongkok.

Semakin banyak negara memahami dan menyetujui posisi Tiongkok, penentangan pelabelan virus, politisasi anti-epidemi, dan stigmatisasi negara-negara tertentu telah menjadi konsensus semua negara dan konsensus umum komunitas internasional. Kami akan berdiri dengan sebagian besar negara di dunia, dengan tegas menolak prasangka ideologis, dan secara efektif membentuk kekuatan bersama terbesar untuk memerangi epidemi. Tiongkok akan mengoordinasikan kemajuan pencegahan dan pengendalian epidemi serta pengembangan ekonomi dan sosial, bersikeras mempercepat pemulihan penuh produksi dan tatanan hidup dalam normalisasi pencegahan dan pengendalian epidemi. Pada saat yang bersamaan, memperluas reformasi serta mengambil peran konstruktif Tiongkok untuk menstabilkan ekonomi dunia, mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas rantai pasokan dan industri global, mendorong liberalisasi dan fasilitasi perdagangan dan investasi, serta mencapai pertumbuhan yang lebih seimbang dan berkelanjutan.

Sampai dengan saat ini, penyebaran epidemi global masih belum mendapatkan pengendalian yang efektif. Tetapi kami yakin bahwa epidemi akan berlalu, dan kemenangan pasti akan datang. Kami sangat percaya bahwa selama semua negara di dunia bersatu dan dengan tulus bekerja sama, umat manusia akan dapat bertahan dalam ujian yang disebabkan oleh epidemi ini. Setelah epidemi berlalu, persahabatan antara para pihak akan lebih kuat dan kerja sama akan lebih kokoh. Praktik semua negara yang bekerja bersama untuk membangun komunitas senasib umat manusia juga akan mengambil langkah-langkah yang lebih pasti dan kuat.

13 April 2020 adalah peringatan ke 70 pembentukan hubungan diplomatik antara Tiongkok dan Indonesia. Presiden Xi Jinping dan Presiden Joko Widodo saling memberikan pesan selamat untuk merayakan momen bersejarah penting ini. Mereka menyatakan bahwa akan terus mendorong pengembangan kemitraan strategis komprehensif Tiongkok-Indonesia, memberi manfaat bagi kedua negara dan masyarakat, dan berkontribusi pada kemakmuran dan stabilitas regional dan global.  Berdasarkan titik awal dan memanfaatkan peluang baru, kedua belah pihak akan terus menyuntikkan konten baru ke dalam kemitraan strategis komprehensif antara Tiongkok dan Indonesia sesuai dengan konsensus penting yang dicapai oleh para pemimpin kedua negara dan menambah dorongan baru untuk pembangunan regional. Konsulat Jenderal Tiongkok bersedia untuk bekerja dengan semua pihak untuk lebih memperluas ruang kerja sama antara provinsi dan kota-kota di wilayah kekonsuleran dengan provinsi dan kota-kota Tiongkok, serta akan terus mendorong kerja sama bilateral di bidang ekonomi, perdagangan, budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, pembangunan infrastruktur untuk lebih meningkat. Mari kita menantikan hubungan dan kerja sama persahabatan Tiongkok-Indonesia yang lebih cemerlang dan indah!