Konjen Qiu Bertemu dengan Kapolrestabes Medan
2020-02-24 11:53
     Pada 24 Februari, Konsul Jenderal Tiongkok di Medan, Qiu Weiwei beserta Wakil Konsul Jenderal Fu Aimin bertemu dengan Kapolrestabes Medan, Jhonny Edison Isir.

Konjen Qiu mengucapkan selamat kepada Jhonny yang baru menjabat sebagai Kapolrestabes Medan dan memperkenalkan situasi terkini dari penyakit virus korona baru sampai dengan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian Tiongkok. Beliau mengatakan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping, pemerintah Tiongkok mengambil sikap yang sangat bertanggung jawab terhadap keselamatan dan kesehatan rakyat, memobilisasi kekuatan nasional dalam mengambil tindakan paling komprehensif, ketat, dan teliti untuk mengekang penyebaran wabah, dan mencapai hasil positif dalam pencegahan dan pengendalian. Jumlah penyembuhan telah meningkat secara signifikan, yang sepenuhnya menunjukkan bahwa wabah dapat dicegah, dikendalikan dan disembuhkan. Pemerintah dan rakyat Tiongkok memiliki kepercayaan diri, kemampuan, dan yakin untuk memenangkan wabah ini.

Konjen Qiu mengatakan bahwa tahun ini menandai peringatan 70 tahun pembentukan hubungan diplomatik antara Tiongkok dan Indonesia, dan pengembangan hubungan bilateral sedang menghadapi peluang baru. Provinsi Sumut dan Kota Medan sejak awal telah menjalin hubungan kota kembar dengan Provinsi Guangdong dan Kota Chengdu, Tiongkok, dan prospek kerja sama diantara mereka memiliki masa depan cerah. Konsulat Jenderal Tiongkok bersedia bekerja sama dengan Polrestabes Medan untuk menciptakan lingkungan yang baik dalam memfasilitasi pertukaran persahabatan kedua negara.

Kapolrestabes menunjukkan rasa simpati atas penyakit virus korona baru dan percaya bahwa dengan upaya bersama dari pemerintah dan rakyat Tiongkok, akan dapat mengatasi wabah secepat mungkin. Beliau mengatakan bahwa Kepolisian Kota Medan akan memperkuat kerja sama dengan Konsulat Jenderal Tiongkok untuk bersama-sama menjaga keselamatan warga Tiongkok setempat dan lembaga Tiongkok.

Konjen Qiu juga membicarakan tentang masalah-masalah terkait Xinjiang. Beliau mengatakan bahwa saat ini ekonomi Xinjiang sedang berkembang dan masyarakat hidup harmonis dan stabil, ini merupakan periode kemakmuran dan pembangunan terbaik dalam sejarah. Terdapat 24.000 mesjid di Xinjiang, dan kebebasan beragama dijamin sepenuhnya. Setelah mengunjungi Xinjiang, para politisi dan kalangan keagamaan Indonesia mengapresiasi situasi perkembangan ekonomi lokal dan persatuan nasional. “Lebih baik melihat sendiri daripada mendengar dari orang lain”. Teman-teman Indonesia dipersilahkan untuk datang ke Xinjiang dan mengenal Xinjiang yang sebenarnya.