Konsul Jenderal Tiongkok Qiu Weiwei menghadiri Acara Peringatan 15 Tahun Tsunami di Provinsi Aceh
2019-12-28 16:46

Pada tanggal 26 Desember, Konsul Jenderal Tiongkok di Medan, Qiu Weiwei, diundang untuk menghadiri peringatan 15 tahun tsunami yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Aceh, dan bertemu serta berbincang dengan Gubernur Aceh, Wakil Ketua DPRA dan Bupati Pidie.

Konjen Qiu menyatakan bahwa pada tanggal 26 Desember 2004, tsunami Samudra Hindia menewaskan lebih dari 200.000 jiwa dan menyebabkan kerusakan luar biasa di Aceh. Pemerintah dan rakyat Tiongkok prihatin dengan daerah bencana, memberikan bantuan ke Aceh sesegera mungkin, mengangkut barang bantuan darurat dan mengirim tim penyelamat ke daerah bencana untuk membantu produksi lokal dan melanjutkan konstruksi. Sekarang pemerintah provinsi Aceh dan masyarakat telah membuat prestasi luar biasa dalam membangun kembali rumah mereka, diyakini mereka akan berkembang lebih baik lagi di masa depan.

Konjen Qiu menyatakan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping dan Presiden Joko Widodo, kemitraan strategis komprehensif Tiongkok-Indonesia terus berkembang, dan ruang untuk kerja sama antara kedua negara untuk bersama-sama membangun "Satu Sabuk Satu Jalur" terus berkembang. Provinsi Aceh kaya akan sumber daya produk dan pariwisata, dengan budaya yang unggul dan unik. Konsulat Jenderal Tiongkok di Medan bersedia bekerja sama dengan pemerintah provinsi Aceh untuk mendorong pengembangan kerjasama pragmatis yang berkelanjutan dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan humaniora antara provinsi Aceh dengan provinsi dan kota di Tiongkok.

Gubernur Aceh, Nova Iriansyah berterima kasih kepada komunitas internasional, termasuk Tiongkok, atas bantuan luar biasa mereka kepada daerah-daerah yang dilanda bencana di Aceh. Beliau menyatakan bahwa Tiongkok adalah negara pertama yang memberikan bantuan kepada Indonesia dan membantu korban bencana melewati periode yang paling sulit. Pemerintah dan masyarakat Aceh sangat berterima kasih atas hal ini. Selama 15 tahun terakhir, Aceh yang dibantu oleh banyak pihak telah memulai kembali konstruksi, pembangunan ekonomi dan budaya, menstabilkan kehidupan masyarakat, dan menurunkan populasi kemiskinan secara terus-menerus. Diharapkan hubungan persahabatan Tiongkok-Indonesia dapat berkembang dan kelanjutan kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan, budaya, dan pariwisata antara kedua negara dapat diperdalam. Pemerintah provinsi Aceh bersedia untuk memperkuat hubungan dengan Tiongkok dan mendorong kelanjutan pertukaran dan kerja sama antara kedua belah pihak.